BANGKA SELATAN – Bisnis ekspor hasil kelautan dan perikanan yang dijalankan oleh CV. Khalifah Mitra Rezky (KMR GROUP FISHERY) di Desa Sadai menunjukkan kinerja yang sangat baik di tahun 2025.
Hal ini disampaikan oleh Manager KMR, Irawan, saat ditemui di gudang miliknya pada Selasa (27/5/2025) sore. Menurutnya, permintaan ekspor saat ini sangat positif dan terus meningkat, terutama untuk komoditas kepiting dan cumi.
“Kami biasanya melakukan pengiriman ekspor tiga kali dalam seminggu, dengan jumlah yang cukup besar, sekitar setengah ton hingga satu ton untuk setiap pengiriman kepiting dan cumi,” ungkap Irawan.
Irawan menjelaskan bahwa kategori kepiting yang diekspor adalah jenis rajungan dengan berat 2 ons hingga 5 ons.
Selain itu, daging rajungan juga memiliki potensi ekspor. Menariknya, nelayan yang ingin menjual hasil tangkapannya ke KMR bisa merebus kepiting langsung di laut sebelum dibawa ke gudang, dan hasil rebusan ini juga layak untuk diekspor.
Untuk harga, KMR membeli kepiting dari nelayan sekitar Rp100 ribu per kilogram. Setelah masuk ke pasar ekspor, harga di Jakarta bisa mencapai sekitar Rp150 ribu per kilogram.
“Tujuan ekspor kami biasanya ke Malaysia, Singapura, dan negara lainnya,” tambah Irawan.
Irawan menuturkan bahwa produksi harian tergantung pada perolehan nelayan. Saat sedang tinggi, produksi bisa mencapai sekitar 2 ton dalam sehari, namun saat ini berkisar antara setengah ton hingga 1 ton. Perlu diketahui, usaha yang ditekuni oleh KMR ini merupakan bisnis turun-temurun. (Lw).
KMR Group Fishery Ekspor Satu Ton Hasil Laut ke Berbagai Daerah Hingga Luar Negeri
